Selasa, 02 Oktober 2012

pemeriksaan protein

Diposting oleh Unknown di 00.34

PEMERKSAAN PROTEIN

A.      Macam-macam metode pemeriksaan protein :

1.       Cara kuaLitatif (pembacaan hasiL berdasarkan positip/ nagatip saja ), contoh :
a.       Bang
b.      Osgood
c.       Reaksi HeLLer
d.      Hoopkins coLd
e.      Boedeker
2.       Cara semi kuantitatif (pembacaan berdasarkan positip/ negatip disertai kadar secara kasar ), contoh :
a.       Ewit’z / suLfosaLisiL 20 %
b.      Asam asetat  6%
3.       Cara kuantitatif (pembacaan hasiL berdasarkan kadar / jumLah protein daLam urine ), contoh :
a.       Esbach
b.      Modifikasi Tsuchiya
c.       Asam suLosaLisiL 3%

B.      Pemeriksaan Bang

Ø  Tujuan : untuk mengetahui protein daLam urine
Ø  Prinsip : Berdasarkn sifat protein jika di panaskan pada titik iso-eLektrik akan terjadi denaturasi di sertai koaguLasi.
Ø  Alat dan bahan :
-Becker gLass 250 cc
-tabung reaksi
-geLas ukur
-pembakar spirtus
-penjepit tabung
-Reagen Bang dan asam asetat 6%
Ø  Cara kerja :
1.       Masukkan urine ke daLam becker gLass 250cc
2.       ukurLah 5mL dengan geLas ukur LaLu masukkan ke daLam tabung reaksi
3.       tambahkan 10 tetes reagen Bang
4.       Panaskan mendidih seLama 30 detik, baca kekeruhannya
5.       Jika terjadi kekeruhan tambahkan reagen  asam asetat 6% 3-5 tetes kemudian baca Lagi kekeruhannya
a.       Jika terjadi kekeruhan, maka hasiL tes protein positip
b.      Jika kekeruhan hiLang disertai dengan geLembung gas, maka disebabkan oLeh unsur Carbunat
c.       Jika kekeruhan hiLang tanpa di sertai geLembung gas, maka di sebabkan oLeh unsur Fosfat
Ø  Harga normaL : tidak terjadi kekeruhan

C.      Pemariksaan SuLfosaLisiL 20%

Ø  Tujuan: untuk mengetahui protein secara semi kuaLitatif
Ø  Prinsip : Protein daLam urine akan di presipitatkan oLeh reagen asam suLfosaLisiL 20% tanpa pemanasan dan hasiLnya di niLai secara semi kuaLitatif.
Ø  Cara kerja :
1.       Masukkan urine ke daLam becker gLLass
2.       UkurLah 2mL
3.       Masukkan ka daLam tabung reaksi 1 (kontroL test) dan tabung 2 (tabung Test), masing-masing 2mL
4.       Tambahkan reagen asam suLfosaLisiL 20% 8 tetes dan kocok
5.       Baca hasiLnya
-          Jika tabung test tetap jernih maka test protein (-)
-          Jika terjadi kekeruhan maka panasi tabung rest seLama 1 menit dan dinginkan pada air mengaLir, baca hasiLnya kembaLi
-          Jika kekeruhan tetap ada pada waktu pemanasan dan pada waktu pendinginan, maka test protein (+)
-          Jika kekeruhan hiLang pada waktu pemanasan dan muncuL kembaLi pada waktu pendinginan, maka penyebab kekeruhan adaLah protein BANCE JONES
6.       Interp restasi hasiL :
(-)  tidak terjadi kekeruhan
(+1) terjadi kekeruhan tanpa butir-butir (kadar protein 0,01 – 0,05%)
(+2) terjadi kekeruhan dengan butir-butir (kadar protein 0,05 – 0,2%)
(+3) terjadi kekeruhan berkeping-keping (kadar protein 0,2 – 0,5%)
(+4) terjadi kekeruhan berkepung besar dan bergumpaL (kadar protein Lebih dari 0,5%)
7.       Harga normaL : (-) tidak terjadi kekeruhan


D.      Pemariksaan asam asetat 6%

Ø  Tujuan : Untuk mengetahui protein secara semi kuantitatif
Ø  Prinsip : Berdasarkan sifat pritein jika di panaskan pada titik iso-eLektrik akan terjadi denatirasi diikuti koagiLasi
Ø  Alat dan bahan :
-          Becker gLass 250 cc
-          Tabung reaksi
-          Pembakar spirtus
-          Asam asetat 6%
-          Urine segar

Ø  Cara kerja :
-          Masukkan urine ke daLam becker gLLas 250cc
-          Masukkan urine dari becker gLLas ke tabung reaksi 2/3 penuh
-          PegangLah tabung reaksi tersebut pada bag. Bawah
-          Panaskan urine pd Lapisan atas, mendidih seLama 30detik
-          Baca kekeruhan pd Lap.  Atas dan bandingkan dengan Lap. Bawah yang tidak di panasi
-          Jika tidak terjadi kekeruhan berarti test protein  (-)
-          biLa tejadi kkeruhan, maka tambahkan 3-5 tetes asam asetat 6% baca hasiLnya Lagi
§  Jika tetep keruh berarti test protein (+)
§  Jika kekeruhan hiLang disertai geLembung gas berarti disebabkan oLeh unsur Carbonat
§  Jika kekeruhan hiLang tanpa disertai geLembung gas berarti disebabkan oLeh unsur fosfat
§  Interp restasi hasiL :

 (-)  tidak terjadi kekeruhan
 (+1) terjadi kekeruhan tanpa butir-butir (kadar protein 0,01 – 0,05%)
 (+2) terjadi kekeruhan dengan butir-butir (kadar protein 0,05 – 0,2%)
 (+3) terjadi kekeruhan berkeping-keping (kadar protein 0,2 – 0,5%)
 (+4) terjadi kekeruhan berkepung besar dan bergumpaL (kadar protein Lebih dari 0,5%)
§  Harga normaL : (-) tidak terjadi kekeruhan

0 komentar:

Posting Komentar

 

CocoQuiin’s Blog Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting