PEMERKSAAN PROTEIN
A.
Macam-macam metode pemeriksaan protein :
1.
Cara kuaLitatif (pembacaan hasiL berdasarkan
positip/ nagatip saja ), contoh :
a.
Bang
b.
Osgood
c.
Reaksi HeLLer
d.
Hoopkins coLd
e.
Boedeker
2.
Cara semi kuantitatif (pembacaan berdasarkan
positip/ negatip disertai kadar secara kasar ), contoh :
a.
Ewit’z / suLfosaLisiL 20 %
b.
Asam asetat
6%
3.
Cara kuantitatif (pembacaan hasiL berdasarkan
kadar / jumLah protein daLam urine ), contoh :
a.
Esbach
b.
Modifikasi Tsuchiya
c.
Asam suLosaLisiL 3%
B. Pemeriksaan Bang
Ø
Tujuan : untuk mengetahui protein daLam urine
Ø
Prinsip : Berdasarkn sifat protein jika di
panaskan pada titik iso-eLektrik akan terjadi denaturasi di sertai koaguLasi.
Ø
Alat dan bahan :
-Becker gLass 250 cc
-tabung reaksi
-geLas ukur
-pembakar spirtus
-penjepit tabung
-Reagen Bang dan asam asetat 6%
Ø
Cara kerja :
1.
Masukkan urine ke daLam becker gLass 250cc
2.
ukurLah 5mL dengan geLas ukur LaLu masukkan ke
daLam tabung reaksi
3.
tambahkan 10 tetes reagen Bang
4.
Panaskan mendidih seLama 30 detik, baca
kekeruhannya
5.
Jika terjadi kekeruhan tambahkan reagen asam asetat 6% 3-5 tetes kemudian baca Lagi
kekeruhannya
a.
Jika terjadi kekeruhan, maka hasiL tes protein
positip
b.
Jika kekeruhan hiLang disertai dengan geLembung
gas, maka disebabkan oLeh unsur Carbunat
c.
Jika kekeruhan hiLang tanpa di sertai geLembung
gas, maka di sebabkan oLeh unsur Fosfat
Ø
Harga normaL : tidak terjadi kekeruhan
C. Pemariksaan SuLfosaLisiL 20%
Ø
Tujuan: untuk mengetahui protein secara semi
kuaLitatif
Ø
Prinsip : Protein daLam urine akan di
presipitatkan oLeh reagen asam suLfosaLisiL 20% tanpa pemanasan dan hasiLnya di
niLai secara semi kuaLitatif.
Ø
Cara kerja :
1.
Masukkan urine ke daLam becker gLLass
2.
UkurLah 2mL
3.
Masukkan ka daLam tabung reaksi 1 (kontroL test)
dan tabung 2 (tabung Test), masing-masing 2mL
4.
Tambahkan reagen asam suLfosaLisiL 20% 8 tetes
dan kocok
5.
Baca hasiLnya
-
Jika tabung test tetap jernih maka test protein
(-)
-
Jika terjadi kekeruhan maka panasi tabung rest
seLama 1 menit dan dinginkan pada air mengaLir, baca hasiLnya kembaLi
-
Jika kekeruhan tetap ada pada waktu pemanasan
dan pada waktu pendinginan, maka test protein (+)
-
Jika kekeruhan hiLang pada waktu pemanasan dan
muncuL kembaLi pada waktu pendinginan, maka penyebab kekeruhan adaLah protein BANCE JONES
6.
Interp restasi hasiL :
(-) tidak terjadi kekeruhan
(+1) terjadi kekeruhan tanpa butir-butir (kadar protein 0,01 – 0,05%)
(+2) terjadi kekeruhan dengan butir-butir (kadar protein 0,05 – 0,2%)
(+3) terjadi kekeruhan berkeping-keping (kadar protein 0,2 – 0,5%)
(+4) terjadi kekeruhan berkepung besar dan bergumpaL (kadar protein Lebih
dari 0,5%)
7.
Harga normaL : (-) tidak terjadi kekeruhan
D.
Pemariksaan asam asetat 6%
Ø
Tujuan : Untuk mengetahui protein secara semi
kuantitatif
Ø
Prinsip : Berdasarkan sifat pritein jika di
panaskan pada titik iso-eLektrik akan terjadi denatirasi diikuti koagiLasi
Ø
Alat dan bahan :
-
Becker gLass 250 cc
-
Tabung reaksi
-
Pembakar spirtus
-
Asam asetat 6%
-
Urine segar
Ø
Cara kerja :
-
Masukkan urine ke daLam becker gLLas 250cc
-
Masukkan urine dari becker gLLas ke tabung
reaksi 2/3 penuh
-
PegangLah tabung reaksi tersebut pada bag. Bawah
-
Panaskan urine pd Lapisan atas, mendidih seLama
30detik
-
Baca kekeruhan pd Lap. Atas dan bandingkan dengan Lap. Bawah yang
tidak di panasi
-
Jika tidak terjadi kekeruhan berarti test
protein (-)
-
biLa tejadi kkeruhan, maka tambahkan 3-5 tetes
asam asetat 6% baca hasiLnya Lagi
§
Jika tetep keruh berarti test protein (+)
§
Jika kekeruhan hiLang disertai geLembung gas
berarti disebabkan oLeh unsur Carbonat
§
Jika kekeruhan hiLang tanpa disertai geLembung
gas berarti disebabkan oLeh unsur fosfat
§
Interp restasi hasiL :
(-) tidak terjadi kekeruhan
(+1) terjadi kekeruhan tanpa
butir-butir (kadar protein 0,01 – 0,05%)
(+2) terjadi kekeruhan dengan
butir-butir (kadar protein 0,05 – 0,2%)
(+3) terjadi kekeruhan
berkeping-keping (kadar protein 0,2 – 0,5%)
(+4) terjadi kekeruhan berkepung
besar dan bergumpaL (kadar protein Lebih dari 0,5%)
§
Harga normaL : (-) tidak terjadi kekeruhan
0 komentar:
Posting Komentar