Sabtu, 31 Maret 2012

Thalasemia

Diposting oleh Unknown di 08.53 2 komentar


Thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan secara resesif. Ditandai oleh defisiensi produksi globin pada hemoglobin. dimana terjadi kerusakan sel darah merah di dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100 hari). Kerusakan tersebut karena hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia)
Tanda Dan Gejala Klien Dengan Thalasemia
Klasifikasi Thalasemia
Secara molekuler talasemia dibedakan atas :
  1. Thalasemia (gangguan pembentukan rantai a)
  2. Thalasemia b (gangguan p[embentukan rantai b)
  3. Thalasemia b-d (gangguan pembentukan rantai b dan d  yang letak gen nya diduga berdekatan).
  4. Thalasemia d  (gangguan pembentukan rantai d)
Secara klinis talasemia dibagi dalam 2 golongan yaitu :
  1. Thalasemia Mayor (bentuk homozigot) Memberikan gejala klinis yang jelas
  2. Thalasemia Minor biasanya tidak memberikan gejala klinis

Gejala Klinis Thalasemia
Thalasemia mayor, gejala klinik telah terlihat sejak anak baru berumur kurang dari 1 tahun, yaitu:
  • Lemah
  • Pucat
  • Perkembangan fisik tidak sesuai dengan umur
  • Berat badan kurang
  • Tidak dapat hidup tanpa transfusi
Thalasemia intermedia : ditandai oleh anemia mikrositik, bentuk heterozigot.
Thalasemia minor/thalasemia trait : ditandai oleh splenomegali, anemia berat, bentuk homozigot.
Patofisiologi Thalasemia
Penyebab anemia pada thalasemia bersifat primer dan sekunder. Penyebab primer adalah berkurangnya sintesis Hb A dan eritropoesis yang tidak efektif disertai penghancuran sel-sel eritrosit intrameduler. Penyebab sekunder adalah karena defisiensi asam folat,bertambahnya volume plasma intravaskuler yang mengakibatkan hemodilusi, dan destruksi eritrosit oleh system retikuloendotelial dalam limfa dan hati.
Penelitian biomolekular menunjukkan adanya mutasi DNA pada gen sehingga produksi rantai alfa atau beta dari hemoglobin berkurang. Tejadinya hemosiderosis merupakan hasil kombinasi antara transfusi berulang,peningkatan absorpsi besi dalam usus karena eritropoesis yang tidak efektif, anemia kronis serta proses hemolisis.
  • Normal hemoglobin adalah terdiri dari Hb-A dengan dua polipeptida rantai alpa dan dua rantai beta.
  • Pada Beta thalasemia yaitu tidak adanya atau kurangnya rantai Beta dalam molekul hemoglobin yang mana ada gangguan kemampuan eritrosit membawa oksigen.
  • Ada suatu kompensator yang meninghkatkan dalam rantai alpa, tetapi rantai Beta memproduksi secara terus menerus sehingga menghasilkan hemoglobin defektive. Ketidakseimbangan polipeptida ini memudahkan ketidakstabilan dan disintegrasi. Hal ini menyebabkan sel darah merah menjadi hemolisis dan menimbulkan anemia dan atau hemosiderosis.
  • Kelebihan pada rantai alpa pada thalasemia Beta dan Gama ditemukan pada thalasemia alpa. Kelebihan rantai polipeptida ini mengalami presipitasi dalam sel eritrosit. Globin intra-eritrositk yang mengalami presipitasi, yang terjadi sebagai rantai polipeptida alpa dan beta, atau terdiri dari hemoglobin tak stabil-badan Heinz, merusak sampul eritrosit dan menyebabkan hemolisis.
  • Reduksi dalam hemoglobin menstimulasi bone marrow memproduksi RBC yang lebih. Dalam stimulasi yang konstan pada bone marrow, produksi RBC diluar menjadi eritropoitik aktif. Kompensator produksi RBC terus menerus pada suatu dasar kronik, dan dengan cepatnya destruksi RBC, menimbulkan tidak adekuatnya sirkulasi hemoglobin. Kelebihan produksi dan distruksi RBC menyebabkan bone marrow menjadi tipis dan mudah pecah atau rapuh.
Pemeriksaan Penunjang
  • Hasil apusan darah tepi didapatkan gambaran perubahan-perubahan sel dara merah, yaitu mikrositosis, anisositosis, hipokromi, poikilositosis, kadar besi dalam serum meninggi, eritrosit yang imatur, kadar Hb dan Ht menurun.
  • Elektroforesis hemoglobin: hemoglobin klien mengandung HbF dan A2 yang tinggi, biasanya lebih dari 30 % k
THALASEMIA.Bambang Permono, IDG Ugrasena, Mia Ratwita A
Divisi Hematologi – Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo 
Thalassemia adalah suatu kelompok anemia hemolitik kongenital herediter yang diturunkan secara autosomal, disebabkan oleh kekurangan sintesis rantai polipeptid yang menyusun molekul globin dalam hemoglobin.

PATOFISIOLOGI

·         Molekul globin terdiri atas sepasang rantai-a dan sepasang rantai lain yang menentukan jenis Hb. Pada orang normal terdapat 3 jenis Hb, yaitu Hb A (merupakan > 96% dari Hb total, tersusun dari 2 rantai-a dan 2 rantai-b = a2b2), Hb F (< 2% = a2g2) dan HbA2 (< 3% = a2d2). Kelainan produksi dapat terjadi pada ranta-a (a-thalassemia), rantai-b (b-thalassemia), rantai-g (g-thalassemia), rantai-d (d-thalassemia), maupun kombinasi kelainan rantai-d dan rantai-b (db-thalassemia).
·         Pada thalassemia-b, kekurangan produksi rantai beta menyebabkan kekurangan pembentukan a2b2 (Hb A); kelebihan rantai-a akan berikatan dengan rantai-g yang secara kompensatoir Hb F meningkat; sisanya dalam jumlah besar diendapkan pada membran eritrosit sebagai Heinz bodies dengan akibat eritrosit mudah rusak (ineffective erythropoesis).


DIAGNOSIS
1.      Anamnesis
Keluhan timbul karena anemia: pucat, gangguan nafsu makan, gangguan tumbuh kembang dan perut membesar karena pembesaran lien dan hati. Pada umumnya keluh kesah ini mulai timbul pada usia 6 bulan.
1.      Pemeriksaan fisis
o    Pucat
o    Bentuk muka mongoloid (facies Cooley)
o    Dapat ditemukan ikterus
o    Gangguan pertumbuhan
o    Splenomegali dan hepatomegali yang menyebabkan perut membesar
2.      Pemeriksaan penunjang
3.      Darah tepi :
·         Hb rendah dapat sampai 2-3 g%
·         Gambaran morfologi eritrosit : mikrositik hipokromik, sel target, anisositosis berat dengan makroovalositosis, mikrosferosit, polikromasi, basophilic stippling, benda Howell-Jolly, poikilositosis dan sel target. Gambaran ini lebih kurang khas.
·         Retikulosit meningkat.
1.      Sumsum tulang (tidak menentukan diagnosis) :
·         Hiperplasi sistem eritropoesis dengan normoblas terbanyak dari jenis asidofil.
·         Granula Fe (dengan pengecatan Prussian biru) meningkat.
1.      Pemeriksaan khusus :
·         Hb F meningkat : 20%-90% Hb total
·         Elektroforesis Hb : hemoglobinopati lain dan mengukur kadar Hb F.
·         Pemeriksaan pedigree: kedua orangtua pasien thalassemia mayor merupakan trait (carrier) dengan Hb A2 meningkat (> 3,5% dari Hb total).
1.      Pemeriksaan lain :
·         Foto Ro tulang kepala : gambaran hair on end, korteks menipis, diploe melebar dengan trabekula tegak lurus pada korteks.
·         Foto tulang pipih dan ujung tulang panjang : perluasan sumsum tulang sehingga trabekula tampak jelas.

DIAGNOSIS BANDING

Thalasemia minor :
·         anemia kurang besi
·         anemia karena infeksi menahun
·         anemia pada keracunan timah hitam (Pb)
·         anemia sideroblastik
Gejala thalasemia yang sering ditemui lesu, tidak punya nafsu makan, lekas capai, sering terkena radang tenggorokan dan flu. Penderita mengalami ketidakseimbangan dalam produksi hemoglobin (Hb).
Penderita thalasemia tidak mampu memproduksi protein alpha/protein beta dalam jumlah yang cukup. Sehingga sel darah merahnya tidak dapat terbentuk dengan sempurna. Insiden pembawa sifat thalasemia di Indonrsia berkisar antara 6-10%, artinya dari setiap 100 orang 6-10 orang adalah pembawa sifat thalassemia.
Thalasemia diturunkan oleh orang tua yang carrier kepada anaknya. Jika ayah dan ibu menderita thalassemia maka kemungkinan anaknya untuk membawa sifat talasemia sebesar 50% .
Oleh karena pembawa sifat talassemia tidak dapat dibedakan dengan individu normal, maka statusnya hanya dapat dibedakan dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium untuk skrining dan diagnosis thalasemia meliputi:
  1. Hematologi Rutin: untuk mengetahui kadar Hb dan ukuran sel-sel darah
  2. Gambaran darah tepi : untuk melihat bentuk, warna dan kematangan sel-sel darah.
  3. Feritin, SI dan TIBC : Untuk melihat status besi
  4. Analisis Hemoglobin : untuk diaknosis dan menentukan jenis thalassemia.
  5. Analisis DNA : untuk diaknosis prenatal (pada janin) dan penelitian.
Gejala dari thalassemia mayor :
  1. Pucat
  2. Perut membesar, disebabkan oleh pembesaran hati dan limpa.
  3. Akumulasi zat besi pada beberapa organ tubuh (kulit, jantung, paru, kelenjar endokrin, termasuk kelenjar pertumbuhan dan kelenjar pankreas pembentuk insulin). Mengakibatkan anak gagal tumbuh, pertumbuhan seks sekundernya terhambat (sehingga membuatnya mandul), kulit menjadi kehitaman, tulang rapuh, serta mudah patah.
Sedangkan pada talassemia minor terjadi tanpa adanya gejala. Namun bila dilakukan pemeriksaan darah tepi, penderita akan mendapatkan hasil yang menunjukkan kadar Hb rendah dan ukuran sel darah merah yang kecil. Thalassemia minor sering sekali diduga sebagai anemia, yang terjadi akibat kurangnya nutrisi (anemia defisiensi zat besi).
Seperti yang telah dijelaskan di atas, thalassemia mayor dan thalassemia minor disebabkan karena kelainan genetik. Namun thalassemia mayor diturunkan dari kedua orang tua yang masing-masing memiliki satu gen thalassemia.
Penanganan yang perlu dilakukan bagi penderita thalassemia mayor adalah :
  1. Melakukan transfusi darah seumur hidup.
  2. Mengeluarkan zat besi yang terakumulasi akibat transfusi darah rutin secara berkala.
  3. Memantau fungsi jantung, paru-paru, tulang, pankreas, maupun kelenjar endokrin lainnya.
  4. Transplantasi sumsum tulang belakang untuk menjadikan penderita thalassemia mayor menjadi thalassemia minor.
  5. Penanganan secara psikososial bagi penderita thalassemia dan keluarganya.
Sedangkan penanganan yang perlu dilakukan pada penderita thalassemia minor adalah :
  1. Melakukan transfusi darah seumur hidup pada kondisi tertentu.
  2. Mengeluarkan zat besi yang terakumulasi akibat transfusi darah rutin secara berkala.
  3. Penanganan secara psikososial bagi penderita dan keluarganya. 

The Raid Movie Trailer and Movie Review 2011 HD

Diposting oleh Unknown di 07.59 0 komentar




The Raid Movie Review




The Midnight Madness portion of the Toronto International Film Festival is best described as a “kick to the face,” a collection of ten genre films that work their way from horror to traditional martial arts, and everything in between. The fest kicked off (pun intended) last night with Gareth Huw Evans’ Indonesian The Raid, a powerhouse of action cinema that transcends into something much, much more. 

Raise your hand if you’ve seen a horror or action flick that drove you crazy simply because they never took it “all the way.” It happens all too often, in fact, pretty much all the time. The Raid takes a super simple plot and focuses on making an engaging and entertaining film, rather than a thought-provoking one. It’s an action movie, so why the hell is a deep story even necessary? The plot: A team of police raid a building complex taken over by a powerful drug lord. 

Similar to [REC] 2, the pic opens inside the police van where Evans builds the mythology of the criminals, and puts their own fear on display. We see police trembling, while others challenge the mission, in general. They’re scared shitless. It all builds from here, as Evans truly understands action cinema and how to build characters. Rule #1: your protagonist must be fallible. Many films make the mistake of turning their hero into Superman; a boring, indestructible machine that just yawns their way through one faceless villain after another (example: see pretty much every single action movie ever made). Evans reteams with the badass, Iko Uwais, who takes one beating after another and can only be described as “John McClane-ish”. Imagine Die Hard, only 100 times more violent and 1,000 times more bloody. Another comparison would be to Rocky IV as Ivan Drago is built up to be this unstoppable machine, and Rocky must use all of his heart to defeat the Russian anomaly. As the police work their way, floor by floor, so do the villains and their abilities. To say that Rocky bumps gloves with Drago is an understatement as the battle is beyond epic… 

Speaking of battles… 

Brilliantly, The Raid logically works its way through fight choreography that begins with automatic weapons and ends with hand to hand combat (once all the ammo and weapons are gone; and imagine that anything can be used as a weapon). Evans shows that he’s a master of action filmmaking as nearly every sequence is wholly visible – no shaky camera, tight shots or editing – and lets the viewer actually see what the hell is going on. Even more impressive were the on screen SFX work which range from multiple stabbings (chest, legs, eyes, etc.) to poles being jammed into people’s necks and faces being planted onto broken pieces of wood. The Raid is by no means a horror movie, but it plays out like the most epic zombie movie ever created – it’s easily one of the most violent and bloody films in history, yes, EVER. In fact, I’d go as far as to say it’s one of the best action movies ever assembled. 

The Raid does everything right, and is so incredibly self-aware in its awesomeness that I envision the filmmakers jacking off to their own movie (I would too). If you’re expecting a kick to the head, instead you should probably expect 42 kicks to the teeth, a roundhouse, 362 punches to the ribs and then two broken legs. The Raid is ultra-cinema, the highest octane of energy you’ll ever see on the big screen. It’s a rush that’s only side effect is withdrawal – and the only fix is to see it again.


adapted from : youtube and google :)

Sinopsis The Raid

Diposting oleh Unknown di 03.13 0 komentar

THE RAID

Title : The Raid
Runtime : 100 menit
Staring : Iko Uwais, Pierre Sadaq Hamid, Ferenc Raymon Sahetappy, Joe Taslim, Tegar Satria, Verdi Solaiman, Ananda George
Director : Gareth Huw Evans
Screenwriter : Gareth Huw Evans
Producer : Nathaniel Bolotin

Di jantung daerah kumuh Jakarta berdiri sebuah gedung apartemen tua yang menjadi markas persembunyian para pembunuh dan bandit kelas dunia yang paling berbahaya. Sampai saat ini, blok apartemen kumuh tersebut telah dianggap tidak tersentuh, bahkan untuk perwira polisi yang paling berani sekalipun. Diam-diam di bawah kegelapan dan keheningan fajar, sebuah tim elit SWAT berjumlah 20 orang ditugaskan untuk menyerbu apartemen persembunyian tersebut untuk menyergap gembong narkotik terkenal yang menguasai gedung tersebut. 
Tapi ketika sebuah pertemuan dengan seorang pengintai membuka rencana mereka dan berita tentang serangan mereka mencapai sang gembong narkotik, lampu dalam gedung tiba-tiba padam dan semua pintu keluar diblokir. Terdampar di lantai enam dan tanpa jalan keluar, satuan khusus tersebut harus berjuang melawan penjahat-penjahat terburuk dan terkejam untuk bertahan hidup dalam misi penyerbuan tersebut.
Film ini diputar Perdana di Indonesia pada Jogja-Netpac Asian Film Festival 2011 setelah mendapatkan sanjung puji ketika world premiere-nya di Toronto International Film Festival (TIFF) pada 8 September lalu, dinobatkan oleh penonton di sana sebagai one of the best action movies tahun ini.

Benar saja, film arahan Gareth Evans dan diproduksi Ario Sagantoro, dan dimainkan Iko Uwais, Ray Sahetapy, Joe Taslim, Donny Alamsyah, dan Yayan Ruhian itu, mengalir seperti parade kekerasan yang tak berkesudahan. Pada titik tertentu, film yang hak pendistribusiannya telah dibeli rumah produksi raksasa Sony Pictures, untuk diedarkan di Amerika Serikat itu, tak ubahnya tontonan pornografi kekerasan.

Aksi baku hantam, jual beli sepakan, dan saling menguji ketahanan tubuh nyaris di luar batas ketahan fisik manusia -sampai di sini nyaris terlihat nonsen- dengan tulang dasar ilmu beladiri pencak silat Harimau dari Sumatera Barat, menjadi sajian utama. Tidak berlebihan jika film yang music score aslinya digarap Fajar Yuskemal, dan Aria Prayogi, kemudian disempurnakan Mike Shinoda dari Linkin Park dan Joseph Trapanese itu, oleh Hollywood Reporter ditulis,"The Raid' Starts midnight madness on a butt-kicking Note". Pujian serupa dilayangkan Twitch Film, yang menyebut film ini, "Will kick you in the head and make you like it."

Tidak ayal, seusai pemutaran The Raid di XXI Yogyakarta, Jumat (16/12) tepuk gemuruh membahana. Film yang hak edarnya juga telah dibeli Alliance untuk diedarkan di wilayah Kanada, Momentum (Inggris Raya), Madman (Australia), SND (Prancis), Kadokawa (Jepang), Koch (Jerman), HGC (China), dan Calinos (Turki) itu benar-benar berhasil membuat jatuh hati penontonnya.

Kehebohan film inilah yang membuat  penjualan tiketnya, sebagaimana dikatakan Direktur Festival Budi Irawanto, jauh-jauh hari sudah sold out. Dan memaksa panitia memutarnya sebanyak dua kali. Kelarisan film ini pula yang juga membuat sejumlah distributor film di Russia, Scandinavia, Benelux, Islandia, Italy, America Latin, Korea hingga India juga berebut mengedarkan film laga ini di wilayah edar masing-masing, setelah menyaksikan screeningnya di TIFF.

Bahkan Hollywood Reporter melansir jika rumah produksi Screen Gems, telah merampungkan proses negoisasi untuk meremake The Raid dalam versi Hollywood. Dan versi remake-nya nanti yang pasti tidak akan dibesut Gareth Evans, yang dikabarkan telah menyiapkan sekuel The Raid, berjudul Berandal. Menurut rencana proses syuting Berandal akan dimulai pada Februari tahun depan. Sedangkan The Raid sendiri mulai akan menyapa publik Indonesia mulai 19 Januari 2012.

adapted from http://www.ada-blog.com/2012/03/sinopsis-raid.html#ixzz1qgfwwdI1

Cara membuat TWITTER

Diposting oleh Unknown di 02.36 0 komentar


Cara membuat Twitter – Sebelumnya saya akan menjelaskan secara singkat tentang pengertian dari Twitter. Twitter itu sendiri adalah sebuah situs jejaring sosial yang menyediakan microblogging yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan kepada teman-teman anda dengan syarat sudah menjadi teman anda pada twitter tersebut dan hal ini bisa disebut dengan follower anda. Situs Twitter juga sangat banyak penggunanya seperti layaknya facebook, Jadi sobat bisa memanfaatkan situs jejaring sosial ini untuk mencari teman dan menyimak fans anda melalui situs twitter.
twitter, twitter logo, gambar twitter, logo twitter

Cara Membuat Twitter

Karena semakin banyaknya pengguna twitter dan pasti semua orang pengen mempunyai akun disana, maka dari itu saya disini bermaksud untuk sharing atau memberikan tutorial tentang Cara Membuat Twitter. Dalam langkah-langkah membuat twitter ini saya akan menyertakan gambar secara lengkap agar tutorial ini bisa dimengerti lebih mudah. Oke, Cara membuat twitter sangat simpel dan mudah. Silahkan ikuti tahap-tahapnya sebagai berikut ini:
  1. Buka situs halaman registrasi Twitter yang beralamatkan di https://twitter.com/signup
  2. Pada isi secara lengkap data-data yang diminta yaitu nama lengkap, email, password, dan username dan isi hingga datanya valid seperti tampak pada gambar dibawah ini. Setelah semua data diisi dan valid maka langkah selanjutnya yaitu klik “Create My Accout” untuk memulai membuat twitter.cara membuat twitter
  3. Selanjutnya silahkan buka email anda dan lihat pada inbox. Buka email confirmasi dari twitter dan klik links konfirmasinya. Lihat gambar dibawah ini.cara membuat twitter
  4. Setelah anda klik links tersebut maka akun twitter sobat sudah selesai dibuat, dan selanjutnya kita tinggal mengatur setting profilnya saja.caranya yaitu Klik Menu kemudian pilih View My Profile Page maka akan terlihat seperti tampilan sebagai berikut.cara membuat twitter
  5. Langkah selanjutanya klik “Edit Your Profile” dan silahkan ganti foto profile anda dengan mengeklik tombol browse dan setelah itu silahkan pilih foto terbaik anda untuk dijadikan foto profile pada twitter.cara membuat twitter
  6. Isi website jika mempunyai web atau blog dan jangan lupa isi Bio anda dan jika sudah selesai semua sekarang tinggal klik “Save Changes

Cara membuat twitter

Itulah langkah-langkah Cara membuat twitter, menurut saya caranya sangat mudah dan disana sudah saya jelaskan dengan menggunakan gambar lengkap. Saya harap tutorial ini bisa bermanfaat bagi sobat yang sedang mencari cara membuat twitter atau cara daftar twitter. Semoga dengan situs jejaring sosial ini bisa memperbanyak teman. Setelah punya akun twitter sobat bisa menuliskan twett dengan status lucu yang bisa membuat teman-teman anda terhibur.
adapted from : google.com :)

Lirik Lagu "WE FOUND LOVE" RIHANNA

Diposting oleh Unknown di 02.07 0 komentar
[Rihanna]
Yellow diamonds in the light
And we're standing side by side
As your shadow crosses mine
What it takes to come alive

It's the way I'm feeling I just can't deny
But I've gotta let it go

We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place

Shine a light through an open door
Love and life I will divide
Turn away cause I need you more
Feel the heartbeat in my mind

It's the way I'm feeling I just can't deny
But I've gotta let it go

We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place

Yellow diamonds in the light
And we're standing side by side
As your shadow crosses mine...

We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place

We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place
We found love in a hopeless place

Morfologi Eritrosit dan Kelainannya

Diposting oleh Unknown di 01.55 7 komentar

MORFOLOGI ERITROSIT DAN KELAINANNYA

Eritrosit normal berbentuk bulat atau agak oval dengan diameter 7 – 8 mikron (normosit). Dilihat dari samping, eritrosit nampak seperti cakram atau bikonkaf dengan sentral akromia kira-kira 1/3 – ½  diameter sel. Pada evaluasi sediaan darah apus maka yang perlu diperhatiakan adalah 4S yaitu size (ukuran), shape (bentuk), warna (staining) dan struktur intraselluler.
Kelainan Ukuran Eritrosit  
a.       Mikrosit
Diameter < 7 mikron, biasa disertai dengan warna pucat (hipokromia). Pada  pemeriksaan sel darah lengkap didapatkan MCV yang rendah. Ditemukan pada
-          Anemia defesiensi besi
-          Keracunan tembaga
-          Anemia sideroblasik
-          Hemosiderosis pulmoner idiopatik
-          Anemia akibat penyakit kronik
b.      Makrosit
Diameter rata-rata > 8 mikron. MCV lebih dari normal dan MCH biasanya tidak berubah. Ditemukan pada:
-          Anemia megaloblastik
-          Anemia aplastik/hipoplastik
-          Hipotiroidisme
-          Malnutrisi
-          Anemia pernisiosa
-          Leukimia
-          Kehamilan
Anisositosis adalah suatu keadaan dimana ukuran diameter eritrosit yang terdapat di dalam suatu sediaan apus berbeda-beda (bervariasi).
Variasi Kelainan Warna Eritrosit
Sebagai patokan untuk melihat warna erotrosit adalah sentral akromia. Eritrosit yang mengambil warna normal disebut normokromia.
Hipokromia dalah suatu keadaan dimana konsentrasi Hb kurang dari  normal sehingga sentral akromia melebar  (>1/2 sel). Pada hipokromia yang berat lingkaran tepi sel sangat tipis disebut dengan eritrosit berbentuk cincin     (anulosit). hipokromia sering menyertai krositosis. Ditemukan pada:
-          Anemia defesiensi fe
-          Anemia sideroblasti
-          Penyakit menahun(mis. Gagal gunjal kronik)
-          Talasemia
-          Hb-pati (C dan E)
Hiperkromik adalah eritrosit yang tampak lebih merah/gelap dari warna normal. Keadaan ini kurang mempunyai arti penting karena dapat disebabkan oleh penebalan membrane sel dan bukan karena naiknya Hb (oversaturation). Kejenuhan Hb yang berlebihan tidak dapat terjadi pada eritrosit normal sehingga true hypercromia tidak dapat terbentuk.
Polikromasia adalah keadaan dimana terdapat bebrapa warna di dalam sebuah lapangan sediaan apus. Misalnya ditemukan basofilik dan asidofilik dengan kwantum berbeda –beda   karena ada penambahan retikulosit dan defek maturasi eritrosit. Dapat ditemukan pada keadaan eritropoesis yang aktif misalnya anemia pasca perdarahan dan anemia hemolitik. Juga dapat ditemukan pada gangguan eritropoesis seperti mielosklerosis dan hemopoesis ekstrameduler.
Variasi Kelainan Bentuk Eritrosit
 a.       Poikilositosis
Disebut poikilositosis apabila pada suatu sediaan apus ditemukan    bermacam-macam variasi bentuk eritrosit. Ditemukan pada:
-          Anemia yang berat disertai regenerasi aktif eritrosit atau hemopoesis ekstrameduler
-          Eritropoesis abnormal (anemia megaloblastik, leukemia, mielosklerosis,dll)
-          Dekstruksi eritrosit di dalam pembuluh darah (anemia hemolitik)
b.      Sferosit
Eritrosit tidak berbentuk bikonkaf tetapi bentuknya sferik dengan tebal 3 mikron atau lebih. Diameter biasanya kurang dari 6.5 mikron dan kelihatan l;ebih hiperkromik daqn tidak mempunyai sentral akromia. Ditemukan pada:
-          Sferositosis herediter
-          Luka bakar
-          Anemia hemolitik
c.       Elliptosis (Ovalosit)
Bentuk sangat bervariasi seperti oval, pensil dan cerutu dengan konsentrasi Hb umumnya tidak menunjukkan hipokromik. Hb berkumpil pada kedua kutub sel. Ditemukan pada:
-          Elliptositosis herediter ( 90 – 95% eritrosit berbentuk ellips)
-          Anemia megaloblastik dan anemia hipokromik (gambaran elliptosit tidak > 10 %)
-          Elliptositosis dapat menyolok pada mielosklerosis
d.      Sel Target (Mexican Het cell, bull’s eye cell)
Eritrosit berbentuk tipis atau ketebalan kurang dari normal dengan bentuk target di tengah (target like appearance). Ratio permukaan/volume sel akan meningkat, ditemukan pada:
-          Talasemia
-          Penyakit hati kronik
-          Hb-pati
-          Pasca splenektomi
e.       Stomatosit
Sentral akromia eritrosit tidak berbentuk lingkaran tetapi memanjang seperti celah bibir mulut. Jumlahnya biasanya sedikit apabila jumlahnya banyak disebut stomatositosis. Ditemukan pada:
-          Stomasitosis herediter
-          Keracunan timah
-          Alkoholisme akut
-          Penyakit hati menahun
-          Talasemia
-          Anemia hemolitik
f.       Sel Sabit (sickle cell; drepanocyte; cresent cell; menyscocyte)
Eritrosit berbentuk bulan sabit atau arit . Kadang-kadang bervariasi berupa lanset huruf  “L”, “V”, atau “S” dan kedua ujungnya lancip. Terjadi oleh karena gangguan oksigenasi sel. Ditemukan pada penyakit-penyakit Hb-pati seperti Hb S dan lain-lain
g.      Sistosit ( fragmented cell; keratocytes)
Merupakan suatu pecahan eritrosit dengan berbagai macam bentuk. Ukurannya lebih kecil dari eritrosit normal. Bentuk fragmen   dapat bermacam-macam seperti helmet cell, triangular cell, dan sputnik cell. Ditemukan pada:
-          Anemia hemolitik
-          Purpura trombotik trombosistik
-          Kelainan katup jantung
-          Talasemia Major
-          Penyakit keganasan
-          Hipertensi maligna
-          Uremia
h.      Sel Spikel (sel bertaji)
Ada 2 jenis sel bertaji yaitu akantosit dan ekinosit
1.      Akantosit  (Spurr cell)  adalah eritrosit yang pada dinding   terdapat tonjolan–tonjolan sitoplasma yang berbentuk duri (runcing), disebut tidak merata dengan jumlah 5 – 10 buah, panjang dan besar tonjolan bervariasi, ditemukan pada:
-          Abetalipoproteinemia herediter
-          Pengaruh pengobatan heparin
-          ‘Pyruvate kinase deficiency’
-          Peny. Hati dengan anemia hemolitik
-          Pasca splenektomi
2.      Echynocyte (Burr cell, Crenated cell, sea-urchin cell) merupakan eritrosit dengan tonjolan duri yang lebih banyak ( 10 – 30 buah), berukuran   sama. Tersebar merata  pada pada permukaan sel. Ditemukan pada:
-          Penyakit ginjal menahun (uremia)
-          Karsinoma lambung
-          Artefak waktu preparasi
-          Hepatitis
-          ‘Bleeding peptic ulcer’
-          ‘Pyruvate kinase deficiency’
-          Sirosis hepatic
-          Anemia hemolitik
i.        Tear Drop cell
Eritrosit memperlihatkan tonjolan plasma yang mirip ekor sehingga seperti  tetes    air mata atau buah pir. Ditemukan pada:
-          Anemia megaloblastik
-          Myelofibrosis
-          Hemopoesis ekstramedullar
-          Kadang-kadang pada talasemia
j.        Sel krenasi
Eritrosit memperlihatkan tonjolan-tonjolan tumpul di seluruh permukaan sel. Letaknya tidak beraturan, ditemukan pada hemolisis   intravaskuler.
k.      Kristal Hemoglobin C
Bentuk kristal tetragonal. Ditemulan    pada penderita hemoglobin C yang telah di Splenektomi
Kelainan Intra Sellular Eritrosit
 a.       Stipling basofilik
Pada eritrosit terdapat bintik-bintik granula yang halus atau kasar, berwarna biru, multiple dan difus. Ditemukan pada:
- keracunan timah
- Anemia megaloblastik
- ‘Myelodisplastik syndrom’(MDS)
- Talasemia minor
- ’Unstable hemoglobin   disease’
b.      Benda Papenheimer
Eritrosit dengan granula kasar, dengan diameter ± 2 mikron yang mengandung Fe, feritin, berwarna biru oleh karena memberikan reaksi Prusian blue positif. Eritrosit yang mengandung benda inklusi disebut siderosit dan bila ditemukan > 10% dalam sediaan hapus, petanda adanya gangguan sintesa hemoglobin. Ditemukan pada:
- Anemia Sideroblastik
- Pasca splenektomi
- Beberapa anemia hemolitik
c.       Benda Howell-Jolly
Merupakan sisa pecahan inti eritrosit , diameter pecahan rat-rata 1 mikron, berwarna ungu kehitaman, biasanya tunggal. Ditemukan pada:
- Pasca splenektomi
- Anemia hemolitik
- Anemia megaloblastik
- Kelainan   metabolisme hemoglobin
- Steatorrhoe
- Osteomyelodisplasia
- Talasemia
d.      Cincin Cabot (“cabot Ring”)
Merupakan sisa dari membrane inti, warna biru keunguan, bentuk cincin angka ‘8’. Terdapat dalam sitoplasma. Ditemukan pada:
- Talasemia
- Anemia pernisiosa
- Anemia hemolitik
- Keracunan timah
- Pasca splenektomi
- Anemia megaloblastik
e.       Benda Heinz
Hasil denaturasi hemoglobin yang berubah sifat. Tidak jelas terlihat dengan pewarnaan Wright’s, tetapi dengan pengecatan  kristal violet seperti benda-benda kecil tidak teratur berwarna dalam eritrosit. Ditemukan pada:
-  G-6-PD defesiensi
-  Anemia hemolitik karena obat
-  Pasca splenektomi
-  Talasemia
-  Panyakit Hb Kohn Hamme
f. Eritrosit berinti  (“Nucleated red cell”)
Eritrosit muda bentuk metarubrisit. Adanya inti darah tepi disebut “normoblastemia”. Ditemukan pada:
-  Perdarahan mendadak dengan sumsum tulang meningkat
-  Penyakit hemolitik pada anak
-  Kelemahan jantung kongestif
-  Anemia megaloblastik
-  Metastase karsinoma pada tulang
-  Leuko-eritroblastik anemia
-  Leukemia
-  Anemia megaloblastik
-  Hipoksia
-  Aspeni
g. Polikromatofilik
Eritrosit muda yang mengambil zat warna asam dan basa karena RNA, ribosom dan hemoglobin. Bila diwarnai dengan pulasan supravital sel ini retikulosit.
h. Rouleaux formation
- Suatu eritrosit yang kelihatn tersusun  seperti mata uang logam, oleh karena    peninggian kadar hemoglobin yang normal, karena artefak.
- Harus dibedakan   dari aglutinasi yang dijumpai pada AIHA
- Ditemukan pada: Multiple mieloma, makroglobulonemia.
 

CocoQuiin’s Blog Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting